Wednesday, 3 December 2025

Mengenal dan Cara Kerja Pemeriksaan Pap Smear

 

Proses Pap Smear

1.     Apa itu Pap Smear dan Bagaimana Proses Medisnya Dilakukan?

Pap smear adalah pemeriksaan skrining untuk mendeteksi adanya perubahan sel-sel di leher rahim (serviks) yang dapat berkembang menjadi kanker serviks. Pemeriksaan ini dilakukan terutama pada perempuan yang sudah menikah atau aktif secara seksual.

 

2.     Bagaimana proses Pap smear dilakukan?

a.    Pasien diminta berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi kaki ditekuk dan disangga alat.

b.    Tenaga kesehatan memasukkan alat bernama spekulum untuk membuka vagina agar leher rahim terlihat.

c.    Dengan alat kecil seperti spatula atau brush khusus, dokter/perawat mengambil sedikit sampel sel dari permukaan serviks.

d.    Sel tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung berisi cairan atau dioleskan pada kaca slide.

e.    Sampel dikirim ke laboratorium untuk diperiksa dengan mikroskop oleh ahli sitologi.

     Durasi pemeriksaan biasanya hanya 5–10 menit. Tidak sakit, hanya sedikit tidak nyaman karena penggunaan spekulum.

 

3.     Apa Saja Manfaat Melakukan Pap Smear Secara Rutin?

Melakukan Pap smear secara rutin memberikan banyak manfaat penting, di antaranya:

a.    Mendeteksi perubahan sel lebih awal

Pap smear mampu menemukan sel-sel abnormal sebelum berubah menjadi kanker.

b.    Menurunkan risiko kematian akibat kanker serviks

Deteksi dini membuat penanganan lebih cepat dan peluang kesembuhan jauh lebih besar.

c.    Mengidentifikasi infeksi atau peradangan

Selain perubahan sel, pemeriksaan ini dapat menemukan infeksi tertentu yang memengaruhi kesehatan reproduksi.

 

d.    Meningkatkan kesadaran kesehatan reproduksi

Dengan skrining rutin, perempuan lebih mengenal tubuhnya sendiri dan lebih peka terhadap gejala yang tidak normal.


4.  Kapan sebaiknya Pap smear dilakukan?

a.    Setiap 1–3 tahun sekali untuk perempuan usia 21–65 tahun yang sudah menikah atau aktif secara seksual.

b.    Lebih sering jika punya riwayat sel abnormal atau faktor risiko tinggi.

 

Proses Pap Smear

5.    Bagaimana Mengenali Faktor Risiko Kanker Serviks?

Kanker serviks sering berkaitan dengan infeksi Human Papillomavirus (HPV). Namun ada beberapa faktor lain yang meningkatkan risikonya.

Faktor risiko utama:

a.   Infeksi HPV

Penyebab paling umum. Penularannya melalui kontak seksual.

b.   Menikah atau aktif seksual pada usia sangat muda

Serviks pada usia remaja lebih rentan terhadap infeksi.

c.   Memiliki banyak pasangan seksual

     Meningkatkan risiko terpapar HPV atau infeksi menular seksual lainnya.

d.   Merokok

Zat kimia dalam rokok dapat melemahkan sistem imun dan memicu perubahan sel serviks.

e.   Sistem kekebalan tubuh lemah

Misalnya akibat HIV atau penyakit yang menurunkan imunitas.

f.    Tidak pernah menjalani Pap smear

Banyak kasus kanker serviks ditemukan pada perempuan yang tidak pernah melakukan pemeriksaan skrining.

g.   Riwayat keluarga dengan kanker serviks

Faktor genetik juga dapat berperan.

 

6.  Apa Saja yang Perlu Dihindari Sebelum Menjalani Pap Smear?

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, beberapa hal perlu diperhatikan sebelum pemeriksaan Pap smear.

 

Hindari hal-hal berikut selama 24–48 jam sebelum pemeriksaan:

a)  Berhubungan seksual

Aktivitas seksual dapat mengubah kondisi sel serviks.

b)  Menggunakan obat atau krim vagina

Termasuk pelumas, obat jamur, atau antiseptik vagina.

c)   Melakukan douching (cuci vagina bagian dalam)

    Mengubah keseimbangan kimia dan membersihkan sel-sel yang akan diperiksa.

d)  Menggunakan tampon

Bisa memengaruhi pengambilan sampel.

e)  Hindari pemeriksaan saat sedang menstruasi

    Waktu terbaik adalah 7–10 hari setelah menstruasi selesai karena kondisi serviks lebih  mudah diamati.

 

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search