1.
Apa
itu Pap Smear dan Bagaimana Proses Medisnya Dilakukan?
Pap smear adalah pemeriksaan
skrining untuk mendeteksi adanya perubahan sel-sel di leher rahim (serviks) yang
dapat berkembang menjadi kanker serviks. Pemeriksaan ini dilakukan terutama
pada perempuan yang sudah menikah atau aktif secara seksual.
2.
Bagaimana
proses Pap smear dilakukan?
a. Pasien
diminta berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi kaki ditekuk dan disangga
alat.
b. Tenaga
kesehatan memasukkan alat bernama spekulum untuk membuka vagina agar leher
rahim terlihat.
c. Dengan
alat kecil seperti spatula atau brush khusus, dokter/perawat mengambil sedikit
sampel sel dari permukaan serviks.
d. Sel
tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung berisi cairan atau dioleskan pada
kaca slide.
e. Sampel dikirim ke laboratorium untuk diperiksa dengan mikroskop oleh ahli sitologi.
Durasi pemeriksaan biasanya hanya 5–10 menit. Tidak sakit, hanya sedikit tidak nyaman karena penggunaan spekulum.
3.
Apa
Saja Manfaat Melakukan Pap Smear Secara Rutin?
Melakukan Pap smear secara
rutin memberikan banyak manfaat penting, di antaranya:
a. Mendeteksi
perubahan sel lebih awal
Pap smear mampu menemukan sel-sel
abnormal sebelum berubah menjadi kanker.
b. Menurunkan
risiko kematian akibat kanker serviks
Deteksi dini membuat penanganan lebih
cepat dan peluang kesembuhan jauh lebih besar.
c. Mengidentifikasi
infeksi atau peradangan
Selain perubahan sel, pemeriksaan ini
dapat menemukan infeksi tertentu yang memengaruhi kesehatan reproduksi.
d. Meningkatkan
kesadaran kesehatan reproduksi
Dengan skrining rutin, perempuan lebih mengenal tubuhnya sendiri dan lebih peka terhadap gejala yang tidak normal.
4. Kapan sebaiknya Pap smear dilakukan?
a. Setiap
1–3 tahun sekali untuk perempuan usia 21–65 tahun yang sudah menikah atau aktif
secara seksual.
b. Lebih
sering jika punya riwayat sel abnormal atau faktor risiko tinggi.
5.
Bagaimana
Mengenali Faktor Risiko Kanker Serviks?
Kanker serviks sering
berkaitan dengan infeksi Human Papillomavirus
(HPV). Namun ada beberapa faktor lain yang meningkatkan risikonya.
Faktor risiko utama:
a. Infeksi
HPV
Penyebab
paling umum. Penularannya melalui kontak seksual.
b. Menikah
atau aktif seksual pada usia sangat muda
Serviks pada usia remaja lebih rentan
terhadap infeksi.
c. Memiliki
banyak pasangan seksual
Meningkatkan
risiko terpapar HPV atau infeksi menular seksual lainnya.
d. Merokok
Zat kimia dalam rokok dapat melemahkan sistem
imun dan memicu perubahan sel serviks.
e. Sistem
kekebalan tubuh lemah
Misalnya akibat HIV atau penyakit yang
menurunkan imunitas.
f. Tidak
pernah menjalani Pap smear
Banyak kasus kanker serviks ditemukan pada
perempuan yang tidak pernah melakukan pemeriksaan skrining.
g. Riwayat
keluarga dengan kanker serviks
Faktor genetik juga dapat berperan.
6. Apa Saja yang Perlu Dihindari Sebelum
Menjalani Pap Smear?
Untuk mendapatkan hasil yang
akurat, beberapa hal perlu diperhatikan sebelum pemeriksaan Pap smear.
Hindari hal-hal berikut
selama 24–48 jam sebelum pemeriksaan:
a) Berhubungan
seksual
Aktivitas
seksual dapat mengubah kondisi sel serviks.
b) Menggunakan
obat atau krim vagina
Termasuk
pelumas, obat jamur, atau antiseptik vagina.
c) Melakukan douching (cuci vagina bagian dalam)
Mengubah keseimbangan kimia dan membersihkan sel-sel yang akan diperiksa.
d) Menggunakan
tampon
Bisa
memengaruhi pengambilan sampel.
e) Hindari pemeriksaan saat sedang menstruasi
Waktu terbaik adalah 7–10 hari setelah menstruasi selesai karena kondisi serviks lebih mudah diamati.


Post a Comment